Menurut Cissy, Rumah Sakit Hasan Sadikin selama ini kewalahan menampung pasien yang datang. Cissy menyayangkan rumah sakit daerah di Jawa Barat yang menggampangkan perngiriman pasien ke rumah sakitnya. “Harusnya mereka tanya dulu kapasitas di sini. Saya mendapat keluhan dari Unit Gawat Darurat karena banyak yang menginap menunggu pemeriksaan,” ujarnya.
Pasien dan keluarganya dari berbagai daerah mencapai puluhan orang terpaksa bermalam hingga berhari-hari di emper rumah sakit. Mereka rela menunggu waktu pemeriksaan dengan cara seperti itu untuk menghemat ongkos pulang pergi. Kebanyakan, kata Cissy, mereka berasal dari Indramayu, Sukabumi, dan Pelabuhan Ratu. “Sebenarnya banyak pemeriksaan yang bisa dilakukan rumah sakit daerah, tapi entah kenapa mereka terus kirim ke sini,” kata Cissy.
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan di RSUD misalnya persiapan menjelang operasi dan penanganan pasien yang kekurangan darah merah. Jika alasannya kurang kamar, Cissy meminta pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan Jabar membantu menambah ruangan. “Kalau keahlian dokternya yang kurang, kami siap bantu,” tandasnya.
Seluruh tempat tidur pasien di RSHS Bandung berjumlah 1.100 buah. Sebanyak 650 di antaranya adalah kelas tiga yang 90 persen diisi oleh pasien pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat. Ruang inap yang selalu penuh hingga kerap melebihi daya tampung adalah bagian penyakit dalam dan bedah anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan pihaknya akan membentuk tim kajian untuk menanggapi keluhan RSHS Bandung tersebut. “Kami akan undang segera seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten juga Kepala RSUD serta pihak RSHS,” kata Alma di kantornya, Kamis (22/1). Pertemuan itu untuk menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.
ANWAR SISWADI