TEMPO Interaktif, BANDUNG:- Walikota Bandung Dada Rosada mempertimbangkan pengelolaan sampah dengan metode landfil di kawasan Batujajar Bandung Barat. Metode ini akan melengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Gedebage Kota Bandung Bandung yang saat ini dalam proses desain egenering detail
."Ini baru wacana dan ini baru satu kali di bahas. Kami akan melihat, mana yang paling prosedural," kata Dada Rosada di Pendopo Kota Bandung saat silaturahmi dengan Kapolda Jawa Barat dan Panglima Daerah III Siliwangi. Kamis,(22/1).
Dada mengakui, biaya investasi landfil dan PLTSa sangat jauh yaitu Rp 250 miliar untuk landfil, dan Rp 600 miliar untuk PLTSa. Pembangkit Tenaga Sampah sendiri sudah memenuhi amdal dan study fasilitasnya. "Tinggal desain engginering desain,"ujarnya.
Pengusaha sampah, Indratama Trihardjo menyatakan telah menawarkan pengelolaan sampah pada Pemerintah Kota Bandung secara landfil. Tanah yang akan digunakan milik TNI di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat seluas 100 hektar."Tapi sampai saat ini belum ada keputusan karena harus ada ijin dari Mabes TNI," ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan sekitar Rp 250 miliar untuk investasi sampah dikawasan tersebut."Itu diluar sarana panujang yang akan dibuat seperti jalan khusus untuk kelokasi sepanjang 4 kilometer,"ungkapnya.
Potensi sampah Kota Bandung hampir bisa menyamai jumlah sampah daerah ibu kota yang mencapai 4500 ton pertahun. Biaya untuk pengeloaan sampah sekitar Rp 102,500 per ton lebih rendah dibandingkan DKI Jakarta sebesar Rp 500."Untuk PLTSa lebih cocok untuk negara maju, tapi landfil sangat cocok untuk kawasan indonesia karena sampahnya bisa dijadikan kompos," ujarnya.
ALWAN RIDHA RAMDANI