Menurutnya, banyak komponen yang menentukan harga, seperti onderdil, ban, dan bunga bank. "Terakhir ganti platina (Toyota) Kijang, tau-tau sudah naik dari Rp 90 ribu jadi Rp 110 ribu," kata Waris.
Pasca krisis global, warga Cijantung, Jakarta Timur ini mengaku kesulitan membayar cicilan untuk mikroletnya yang baru berusia 8 bulan. "Bunga naik dari 12 jadi 17 persen," kata Waris.
Akibatnya dia harus mencicil Rp 3,9 juta per bulan. Pemasukan dari mikrolet jenis Isuzu Panther itu hanya cukup untuk membayar cicilan. "Kalau ada kerusakan kami harus nombok," ujar pemilik angkot sejak 2001 ini.
Untuk mikrolet Panther keluaran 2008 dia menetapkan setoran Rp 160 ribu dan mikrolet Kijang keluaran 1993 dia mengenakan Rp 90 ribu. "Itu pun ga selalu (diterima) penuh," kata Waris. Karena kadang ikut menyupir, dia memahami kondisi lapangan yang kerap sepi penumpang. "Kebanyakan naik motor," katanya.
REZA MAULANA