TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengusaha Angkutan Umum menolak penurunan tarif angkutan umum sebesar Rp 500. "Kami tetap tidak setuju turun Rp 500," kata ketua kelompok pengusaha angkutan Organda wilayah Jakarta, Herry Rotty, pada Jumat (23/1).
Ia mengatakan penurunan Rp 500 itu membuat pengusaha tekor karena tidak sanggup menutupi biaya operasional. "Angkutan umum berhenti operasi," ujarnya. Organda tetap minta tarif turun Rp 200 hingga Rp 400.
Kelompok ini beralasan turunnya harga bensin dan solar tak serta merta menurunkan harga barang-barang lain, seperti barang kebutuhan pokok dan onderdil kendaraan.
Besok, pengusaha akan kembali melakukan rapat untuk menentukan sikap. "Apakah menerima atau berhenti beroperasi saat tarif baru diberlakukan," katanya.
Sofian