TEMPO Interaktif, Bekasi: Sekitar 1.266 warga Kabupaten Bekasi menderita sakit pascabanjir, seperti gatal-gatal, diare, batuk dan pilek, serta infeksi saluran pernafasan.
Kepala Bidang Pelayanan dan Rujukan Dinas Kesehatan Bekasi, dr Rita WD, mengatakan penderita sakit menyebar di 16 kecamatan yang terendam banjir dan paling banyak dialami warga Kecamatan Muara Gembong. "Kawasan itu paling parah banjirnya," kata Rita.
Jenis sakit berbahaya adalah diare, karena warga kesulitan mendapatkan air bersih. Air tanah jadi kotor, sementara warga tidak menerima distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bekasi.
Genangan air di permukiman penduduk, kata Rita, menyebabkan kuman meningkat. "Makanya timbul penyakit diare, dan gatal-gatal," ujarnya.
Menurutnya, banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bekasi akibat infrastruktur yang tidak memadai. Pembangunan jalan dan saluran air tidak bagus, sehingga air masuk ke wilayah padat penduduk.
HAMLUDDIN