"Sampai dengan pukul 12.00 WIB, ketinggian sungai Bengawan Solo di pintu air Demangan sudah turun menjadi 4,75 meter," kata Kepala Dinas Kesatuan Kebangsaan dan Perlindungan Masyarakat Kota Surakarta, Suharso, Sabtu (31/1). Sedangkan pada dini hari tadi (31/1), ketinggian air Bengawan Solo di pintu air tersebut mencapai 6,25 meter.
Karena ketinggian air Bengawan Solo sudah mulai lebih rendah daripada permukaan air sungai dalam kota, pintu air Demangan kini mulai dibuka. "Kalau tadi malam pintu air ditutup, karena permukaan Bengawan Solo lebih tinggi," kata Suharso. Sedangkan air dari Kali Pepe yang melintas dalam kota di sedot dengan menggunakan pompa air.
Dari laporan terakhir yang dikumpulkan siang ini, Suharso mengatakan bahwa jumlah rumah yang masih tergenang kini tinggal 11.286 rumah, menyusut dibandingkan sebelumnya yang mencapai 12.996 rumah.
Hanya saja dirinya meminta masyarakat tetap waspada, karena awan hitam masih menggelayuti Kota Surakarta. Jumlah rumah yang masih terendam di Pasar Kliwon merupakan yang terbesar, hingga 4.241 rumah. Disusul kemudian di Kecamatan Jebres sebanyak 4.140 rumah, Kecamatan Serengan 1.386 rumah, Kecamatan Laweyan 869 rumah dan Banjarsari 650 rumah.
Sedangkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Surakarta Kusdiarto meminta agar masyarakat yang ingin memberikan bantuan melakukan koordinasi dengan pos komando yang ada di setiap kelurahan. "Agar bisa kami bantu mendistribusikan secara merata," katanya.
AHMAD RAFIQ