TEMPO Interaktif, Jakarta: Hitam memang kerap dikaitkan dan eksotisme. Perancang Mardiana Ika pun memilih warna temaram itu untuk menyemburkan keindahan Mesir dalam sederet rancangannya yang digelar pada Hong Kong Fashion Week untuk koleksi musim gugur dan dingin 2009 pada 12-15 Januari. Ada 80 koleksinya yang ia boyong. Sebanyak 10 koleksi rajut dengan tema Knit Wear Symphony dan 70 buah edisi On The Desert Road to Alexandria.
"Saya sangat suka negara-negara yang memiliki budaya eksotis. Salah satunya Mesir. Makanya, saya memilih tema ini untuk koleksi kali ini," paparnya kepada Tempo melalui surat elekronik. Rancangan busana simpel mewarnai seluruh koleksi Ika kali ini. Mulai dari atasan, rok hingga gaun panjang. Meski tak menambahkan beragam detail pada rancangannya kali ini, motif-motif kain dengan corak Mesir membuat karakter rancangan Ika semakin kuat. Kembang yang biasa muncul begitu cerah pun tersamar dalam abu-abu di tengah warna gelap lain.
Baca Juga:
Terlebih dengan polesan rias para model semakin menambah kekuatan karakter desain perempuan berkacamata ini. Kegelapan tak hanya dimunculkan Ika lewat busana temaram yang membalut tubuh para model, tapi juga goresan hitam seperti jaring di wajah yang memperkuat aksen eksotis. Ada juga riasan di mata yang senada.
Ika tak hanya memilih hitam untuk memunculkan aksen gelap, tapi juga cokelat dan abu-abu. Ada pula warna biru, namun tampak redup. Untuk menonjolkan perbedaan, ia membubuhi sedikit warna mengkilat. "Warna-warna musim dingin kali ini sangatlah identik dengan tema Egypt saya," ujarnya.
Pada salah satu koleksinya, desain dan detail yang simpel tak mengurangi nilai eksotis dari rancangan Ika, malahan mengeskpresikan kekuatan dan sisi feminin dari sosok wanita. Pada kreasi lain, terusan yang menyatu atasan lengan panjang dan celana panjang yang melekat dan menonjolkan siluet tubuh. Begitu seksi. Penggunaan bahan berbeda berupa garis-garis yang membentuk siluet seperti rompi memberikan sentuhan berbeda untuk busana itu.
Seperti kreasi sebelumnya, dalam karyanya kali ini, Ika juga menggunakan bahan-bahan campuran. Bahkan tak jarang satu karya busana menggunakan berbagai jenis kain. Alhasil, sebuah busana yang unik namun berkarakter tercipta dari tangan perancang yang berbisnis di Hong Kong ini. "Bahan-bahannya ala Ika. Semua dicampur baur dan akan memberikan sensasi tersendiri," katanya.
Acara yang juga menjadi ajang kreativitas para desainer dalam menampilkan karya fashion juga menjadi ajang kesempatan bisnis yang sangat bernilai dengan hadirnya para pembeli dari pelosok dunia. Selain Ika, beberapa desainer Indonesia lainnya yang juga tampil ialah Oka Diputra dan Ali Charisma.
S. IKA SARI