TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kasus demo maut di gedung DPRD Sumatera Utara yang menewaskan ketua Dewan Abdul Azis Angkat diusut tuntas. "Presiden sudah memanggil Menteri Dalam Negeri dan Kepala Polri," kata juru bicara Presiden, Andi Mallaranggeng, Rabu (4/2).
Andi menjelaskan, pelanggaran hukum yang terjadi dalam kejadian tersebut harus ditindak tegas. Langkah ini untuk mencegah hal semacam itu tidak terjadi di tempat lain, terutama di gedung-gedung yang menjadi simbol demokrasi. "Simbol dari kedaulatan rakyat itu sendiri," katanya.
Menurut Andi, Presiden tak memberi batas waktu penyelesaian kasus tersebut. Presiden turut berduka cita meninggalnya Ketua DPRD Sumatera Utara dalam insiden tersebut.
Presiden juga menyesalkan kejadian anarkistis. "Demokrasi itu tidak sama dengan aksi anarki," katanya.
Salah satu pilar demokrasi itu adalah penegakan hukum yang harus dilandasi dengan ketertiban. "Ketertiban itu diabaikan," katanya. Andi menegaskan, tak seorangpun yang kebal hukum di negeri ini, termasuk penegak hukum. Karena itu, kematian Ketua DPRD harus diusut hingga tuntas.
GUNANTO E S