Menurut Sasmita, pihaknya sengaja menurunkan investasi sektor teknologi strategis itu guna mengantisipasi krisis ekonomi global. Tahun ini investasi sektor informasi strategis Bank Mandiri ditargetkan US$ 50 juta atau Rp 585 miliar. Sementara untuk sektor nonteknologi sekitar Rp 600 miliar.
Dia merinci, belanja sektor informasi dan teknologi strategis di antaranya adalah pembukaan sekitar 50 kantor cabang baru, pembukaan 200 unit mikro bisnis, penambahan 800 unit sampai 1.000 unit mesin anjungan tunai mandiri (ATM) baru, serta peremajaan hardware.
Untuk sektor non-IT, di antaranya, penggantian logo bank itu, renovasi kantor cabang, perbaikan rumah dinas, serta penambahan kendaraan operasional bank itu.
Bank itu kini memiliki 4.120 mesin ATM di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun lalu, transaksi yang tercatat menggunakan mesin ATM mencapai 417 juta transaksi. Jumlah ini mencakup 75 persen dari keseluruhan transaksi yang terjadi di bank itu.
AHMAD FIKRI