Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi di jalan-jalan pemukiman, tapi juga di ruas jalan protokol. Selain membahayakan pengguna jalan, rusaknya jalan ini juga mengakibatkan kemacetan di Kota Bogor. Jalan rusak di Bogor di antaranya di Jalan Raya Pajajaran, Jalan IR. H. Juanda, Jalan Pulo Empang, Jalan Pahlawan, Jalan Baru Bubulak, serta Jalan Raya Semplak tepatnya di depan jalan menuuju Rumah Sakit AURI Atang Sandjaya, Sempalak, Bogor.
”Di sini sudah banyak pengendara motor yang celaka, gara-gara jatuh setelah menabrak lobang. Bahkan tidak sedikit para korban yang akhirnya harus masuk rumah sakit ini,” kata Agus, 26 tahun, salah satu warga yang mengaku tinggal di daerah Semplak, Kota Bogor.
Kerusakan juga terjadi di sepanjang Jalan Pajajaran mulai dari depan Pangrango Plaza hingga ke perempatan Warung Jambu. Tak hanya itu, kerusakan juga terjadi di Jalan Raya Kedung Halang hingga ke pertigaan Talang yang mengarah ke Jalan Raya Karadedenan, Bogor Utara. Sementara di Jalan Soleh Iskandar kerusakan parah terjadi mulai dari pertigaan Yasmin sampai pertigaan Salabenda.
Wali Kota Bogor Diani Budiarto mengaku pihaknya belum bisa secepatnya melakukan perbaikan jalan yang rusak tersebut. Penyebabnya, selain karena verifikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masih tertahan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, negosiasi tender untuk perbaikan jalan-jalan rusak tersebut baru bisa dilaksanakan Juni 2009.
”Di sini dilematisnya, duit sudah ada, tapi belum bisa digunakan untuk memperbaiki jalan,” kata Diani.
DIKI SUDRAJAT