TEMPO Interaktif, Healesville: Sejumlah kota kecil di negara bagian Victoria, Autralia, habis dimakan api yang menjalar dari hutan di sekitarnya. Korban jiwa kebakaran ini pun mencapai 108 orang.
Di negara bagian itu, api menguat akibat naiknya suhu udara yang mencapai 47 Celcius dan tiupan angin. Kondisi ini membuat wilayah itu seperti sebuah perapian. Setidaknya 750 rumah habis terbakar dan di Victoria pula, seluruh korban jiwa berasal.
"Neraka, dengan kekejamannya, telah mengunjungi orang-orang yang baik dari Victoria," kata Perdana Menteri Kevin Rudd. "Ini tragedi memilukan bagi seluruh bangsa."
Kota kecil Marysville dan sejumlah perkampungan di distrik Kinglake, habis musnah. Di wilayah Kinglake ini, 18 orang tewas. Penduduk mengatakan api menyentuh wilayah mereka tanpa tanda-tanda sehingga banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Mandy Darkin, seorang pegawai rumah makan, mengatakan ia tidak mendengar apapun sampai ada yang tiba-tiba meminta mereka pulang. Saat melihat ke luar, di sana hanya ada asap. "Saya hanya ingat kepekatan dan Anda bisa mendengarnya, seperti suara kereta api," katanya.
Di Marysville, sebuah desa berpenduduk 800 jiwa yang menjadi salah satu tujuan wisata populer, hancur karena 90 persen rumah habis. Polisi mengatakan di desa ini, dua tewas. "Tidak ada lagi Marysville," kata petugas polisi, Brian Cross.
Kebakaran ini terburuk sepanjang sejarah Autralia. Kebakaran sebelumnya yang parah terjadi pada 1983 saat 75 orang tewas di Victoria dan Australia Selatan. Kejadian sebelumnya lagi terjadi pada 1939, saat 71 tewas dan 650 rumah habis.
Kebakaran hutan sering terjadi di musim panas Australia atau sekitar Desember-Januari. Penelitian pemerintah memperlihatkan sekitar separuh dari 60 ribu titik api yang terjadi setiap tahun, sengaja dibuat. Kadang api juga datang dari petir atau orang yang menggunakan mesin di dekat semak-semak kering.
AP/NURKHOIRI