Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurti, mengatakan hingga pekan lalu tercatat 53.100 hektar areal tanaman padi yang terendam banjir, atau hanya 0,43 persen dari luas panen padi 2008 sebesar 12,34 juta hektar.
Dari jumlah itu, tercatat 10.500 hektar areal tanaman padi hampir dipastikan rusak dan gagal panen (puso). "Kecil kemungkinan produksi akan terganggu," kata Bayu dalam jumpa pers di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Selasa (10/2).
Apalagi luas areal tanaman padi yang terendam maupun yang mengalami puso tahun ini juga lebih rendah dari rata-rata lima tahunan. Sejak 2003-2008, rata-rata areal tanaman padi yang terendam banjir mencapai 273,8 ribu selama lima tahun terakhir, dengan rata-rata gagal panen 86.700 hektar areal tanaman padi. Pemerintah menargetkan produksi beras 2008-2009 mencapai 60,28 juta ton.
Meski begitu, antisipasi kenaikan harga tetap diperlukan pekan ini. Dari pantauan sementara, harga beras memang mulai naik sekitar 0,5 persen pada periode Januari sampai Februari 2009. "Tapi ini bukan masalah fundamental, tapi karena terganggu cuaca dan ombak. Jika cuaca kembali normal, harga akan ikut normal," ujar Bayu.
Bayu juga mengkhawatirkan ancaman kualitas panen di bawah mutu. Pasalnya, kualitas cahaya matahari untuk pengeringan padi sebulan terakhir cukup rendah. Tahun ini, kata dia, Bulog ditargetkan mampu menyerap 3,8 juta ton beras.
AGOENG WIJAYA