"Kami khawatir, kondisi krisis membuat Cina melakukan dumping ke seluruh dunia termasuk Indonesia," ujarnya kepada pers di kantor Departemen Perindustrian, Selasa (10/02).
Selain menurunkan harga, pemerintah Cina juga telah menerapkan sistem rabat 17 persen untuk produk ekspor. Tidak hanya itu, Eddy mensinyalir banyaknya produk ilegal yang tidak membayar bea masuk. "Data - datanya rancu dan sulit dilacak. 60 persen sepatu berasal dari luar negeri sedangkan data di bea cukai tidak mencatat sebesar itu," katanya.
Pengetatan impor lima barang konsumsi termasuk alas kaki, menurut Eddy, sudah efektif dilakukan. Namun ia meminta Bea dan Cukai memperketat pemeriksaan dokumen impor. "Jangan sampai nilai sepatu dibuat murah hingga PPN rendah," kata dia.
Sumber Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor industri alas kaki dan kulit di tahun 2008 hingga November sebesar 1,7 Miliar Dolar US. "Ini melebihi target 1,75 miliar dolar US," tandas Eddy.
VENNIE MELYANI