TEMPO Interaktif, Jakarta: Nokia Siemens Networks, perusahaan patungan Nokia dan Siemens, meluncurkan pemancar bergerak atau BTS (Base Transceiver Station) yang bisa memudahkan migrasi jaringan seluler dari 2G dan 3G ke 4G atau LTE (Long Term Evolution). Ini adalah teknologi yang lebih hemat listrik, ramah lingkungan dan hemat biaya
"Selama ini operator ragu-ragu untuk migrasi ke 3G atau LTE. Teknologi ini benar-benar fleksibel dan tak membutuhkan investasi besar," demikian siaran pers dari Nokia Siemens Networks.
Pemancar baru ini terbilang mini ukurannya, cuma 75 liter atau dua kali tangki mobil Toyota Avanza. "Berkat integrasi yang tinggi, Flexi Multiradio Base Station menghadirkan tiga teknologi dalam satu BTS," ujar Marc Rouanne, Head of Radio Access business, Nokia Siemens Networks.
Flexi Multiradio terbaru juga kompatibel dengan Flexi Base Station yang ada saat ini, sehingga upgrade terhadap lokasi-lokasi BTS yang ada dapat dilakukan. Produk ini juga cocok bagi operator-operator CDMA yang ingin bermigrasi ke WCDMA/HSPA atau LTE.
Temuan ini juga diacungi jempol aktivis lingkungan hidup. Soalnya, teknologi pemancar ini hemat listrik. Konsumsi dayanya hanya 790 Watt, dengan output per sektor hanya 60 Watt. Produk yang kecil dan ringan ini konon juga tangguh meskipun dipasang di luar ruangan yang tanpa penutup atau AC.
"Ini merupakan contoh baik yang menujukkan bahwa inovasi teknologi dapat memberi kontribusi pada efisiensi energi," Jean-Paul Jeanrenaud, Director Corporate Relations, WWF International.
Rencananya Flexi Multiradio Base Station akan mulai terpasang pada awal 2010.
BS