TEMPO Interaktif, Bekasi: Tim medis Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan pengawasan ketat terhadap warga yang tinggal di wilayah potensial penyebaran flu burung.
"Lokasi kami amankan secara khusus," kata Sri Utami, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi kepada Tempo, Selasa (17/2).
Wilayah potensial itu adalah pemukiman penduduk di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi. Pengawasan itu menyusul adanya tujuh warga terduga flu burung dengan gejala sakit demam dan panas tinggi. Diduga mereka kontak erat dengan ayam yang positif terinfeksi virus avian influenza (AI) jenis H5N1.
Menurut Sri, hasil pemeriksaan kesehatan sementara terhadap warga tersebut statusnya influenza like illness. Dia menghimbau warga yang menderita sakit dengan gejala serupa segara melapor supaya mendapat perawatan medis . "Kami sudah memberi tugas ke Puskesmas Sukamulya cepat tanggap jika ada warganya yang sakit," katanya.
Warga terduga flu burung, Sri melanjutkan, hanya dirawat jalan. Mereka diberi obat Tamiflu, dan dipantau kesehatannya setiap hari.
Camat Sukatani Muhamad Shaleh Suhasbi, mengatakan tim gabungan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan melakukan pengawasan 24 jam. "Dinas Kesehatan mengawasi orangnya, sementara Dinas Pertanian mengawasi ternaknya," katanya.
Tim Dinas Pertanian, Muhamad melanjutkan, memastikan ayam milik warga dikandangkan dan tidak dijual ke pasar. "Jangan sampai ada seekor ayam pun lolos ke luar," katanya.
Saat ini, Muhamad melanjutkan, dikhawatirkan jumlah warga terduga flu burung bertambah. Sebab, penularan virus AI mencapai radius 10 meter dari lokasi temuan awal kasus flu burung, dengan jumlah rumah tangga potensial 6 rumah tangga.
HAMLUDDIN