Direktur Restrukturisasi dan Revitalisasi PPA Rachmat Saptama mengatakan pada Rabu (18/2) di Jakarta, "Injeksi dana US$ 11 juta ini bagian dari total rencana kucuran dana sebesar US$ 40 juta untuk PAL."
Dia melanjutkan PAL kesulitan mengembangkan usahanya karena terbelit utang sebesar US$ 140 juta atau Rp 1,68 triliun. Sehingga PAL mengalami kesulitan modal kerja untuk membiayai kontrak pembangunan kapal hingga tiga tahun mendatang.
Secara terpisah, Direktur Utama PAL Harsusanto mengatakan pihaknya tengah menegosiasikan kembali eskalasi proyek untuk kontrak pembuatan enam buah kapal untuk Italia, Jerman, dan Turki dengan nilai US$ 120 juta atau Rp 1,44 triliun. Namun dia tak merinci kapan negosiasi ini akan diselesaikan.
"Tahun ini kami selesaikan dua unit kapal dari Jerman dan empat unit kapal dari Italia," ucap dia. Jerman dan Turki memesan satu unit kapal jenis fifty star dengan bobot 50 ribu ton. Sementara Italia memesan tiga unit kapal yaitu dua unit tanker kimia 6.200 DWT dan 24 ribu DWT serta satu unit dry cargo vessel 18.500 DWT.
RIEKA RAHADIANA