Eko menjelaskan kenaikan ini disebabkan pengelolaan net underwriting result yang baik sehingga jumlahnya naik lebih dari 200 persen menjadi Rp 178 miliar pada 2008. Sebelumnya besaran net underwriting Jasindo hanya Rp 80 miliar.
Selain itu, dia melanjutkan, investasi Jasindo dalam bentuk deposito, obligasi, sura utang negara, dan saham masih baik kendati pasar tak terlalu kondusif. "Investasi tidak jelek, di 2008 sebesar Rp 86,6 miliar," ucap Eko.
Tahun lalu Jasindo merealisasikan klaim sebesar Rp 1,147 triliun. Tahun ini Jasindo menargetkan kenaikan pendapatan premi sebesar 7 persen menjadi Rp 2,6 triliun dengan kenaikan laba sebesar 22 persen menjadi Rp 130 miliar.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil, Eko mengatakan pemerintah meminta Jasindo tak bergantung pada beberapa konsumen besar dengan meningkatkan retail-corporate base. "Menteri ingin ditingkatkan," kata dia.
RIEKA RAHADIANA