Padahal, menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, Rahmat Waluyanto, biasanya partisipasi asing dalam lelang-lelang sebelumnya rata-rata mencapai 50-60 persen dari jumlah investor. "Pelemahan nilai tukar rupiah yang cenderung berlanjut memengaruhi minat asing," katanya lewat pesan pendek.
Kendati demikian, dia mencatat peranan pemain lokal seperti perbankan, dana pensiun, dan asuransi ternyata semakin besar dan penting. Rahmat optimistis potensi dalam negeri masih bisa diandalkan dalam situasi krisis. "Apalagi sebelumnya sukuk ritel juga sukses," ujarnya.
Kemarin, Senin (23/2), pemerintah berhasil menyerap dana dari penerbitan sukuk ritel seri SR001 sebesar Rp 5,556 triliun. Sementara, pada Selasa ini pemerintah kembali memperoleh suntikan dana setelah menyerap hasil lelang empat seri surat utang negara sebesar Rp 6,15 triliun.
AGOENG WIJAYA