Direktur Jenderal Bea Cukai Anwar Suprijadi mengatakan barang-barang itu masuk dari Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, dan menuju Jakarta melalui penerbangan domestik. "Kami tangkap di Soekarno-Hatta," ujarnya usai konferensi pers di Jakarta, Jumat (27/2).
Pada kesempatan yang sama Direktur Penindakan dan Penyidikan Yusuf Indarto mengatakan nilai BlackBerry ini mencapai Rp 2 miliar dengan asumsi nilai satu unit sekitar Rp 10 juta. "Situasi ekonomi memang sedang turun jadi orang akan mencari sesuatu yang lebih mudah, lebih murah, kalau perlu tidak bayar," katanya.
Menurut Yusuf, pihaknya akan memperketat operasi pengawasan. Bea Cukai dan pihak terkait telah menggelar rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi daerah berisiko tinggi. "Kalau banyak penangkapan tapi penyidiknya kurang maka kami kirim penyidik ke sana," jelasnya.
Untuk produk tekstil, Yusuf mengakui masih ada penyelundupan meski pemerintah telah membatasi pintu masuk di lima pelabuhan. Apalagi bea cukai sangat susah memantau penyelundupan lantaran harus mengawasi garis pantai sepanjang 85 ribu kilometer.
Tahun ini, dia melanjutkan, Bea Cukai akan menambah tiga unit kapal patroli laut ukuran 28 meter. "Kami mempersenjatai kapal baru ini dengan persenjataan baru. Di sepanjang garis pantai 85 ribu kilometer ini banyak titik-titik rawan," ucapnya.
RIEKA RAHADIANA