Amri merasa diperlakukan tidak adil. "Kenapa undangan sidang dibatasi, kita keluarga korban cuma tahu dari media," katanya. Saat itu juga dia diamankan oleh pengamanan, yang kemudian membawanya ke kantor Polres Parepare.
Ia mengaku sangat kecewa. Padahal lima keluarganya menjadi korban Kapal Motor Teratai Prima. Menurut dia kelima keluarganya ini membeli tiket resmi tetapi tidak satupun yang terdaftar di manifes.
KM Teratai Prima rute Parepare-Samarinda yang berangkat Sabtu (10/1) sekitar pukul 17.45 Wita, awalnya lokasi tenggelam menurut awak kapal di Perairan Tanjung Batu Roro, Majene, Sulawesi Barat, Minggu (11/1) sekitar pukul 04.00 Wita setelah dihantam ombak tinggi yang mengakibatkan air masuk dan kapal terbalik. Kapal bertonase 747 Gross Ton (GT) ini mengangkut 250 penumpang ditambah 17 ABK dan nahkoda, jumlah penumpang ini belum termasuk anak-anak dan balita, karena tidak masuk dalam daftar manifes.
IRMAWATI