"Vakum untuk aborsi milik Atun sangat mudah untuk dipindahkan," kata Komisaris Theresia Mastail, kepala Kepolisian Sektor Johar Baru Jakarta Pusat, di Jakarta, Sabtu (28/2).
"Atun mengenakan biaya yang berbeda kalau melakukan aborsi dirumah," tambahnya.
Dari hasil pengembangan, polisi sempat menyambangi sebuah klinik tak berizin milik Hj. Cici di Jalan Keadilan Taman Sari Jakarta Barat. Dari pengembangan itu, diketahui Cici dan Atun bekerja sama untuk menerima order di klinik milik Cici tersebut.
Di klinik itu selain mengamankan Cici, polisi juga telah menangkap dokter Hidayat S, dokter praktek di klinik tersebut. "Berkas pengembangan sudah kami serahkan pada polres Jakarta Barat." kata Theresia.
Theresia menambahkan, Atun tidak mengakui dirinya telah menerima order aborsi di klinik lain. Namun polisi tak percaya dengan keterangan Atun tersebut mengingat adanya barang bukti berupa vakum yang bisa dipindahkan serta daftar nama pasien yang tersebar di banyak tempat milik Atun.
"Tidak tertutup kemungkinan praktek dibuka ditempat lain dan saat ini masih dikembangkan," kata Theresia.
Tim identifikasi Polsek Johar Baru dan Polres Jakarta Pusat hingga sore ini melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di rumah kedua milik Atun, jalan Maisonette A 10 Johar Baru. Olah TKP ini menghadirkan tersangka utama Atun. Wanita berjilbab itu tidak berkomentar apapun pada wartawan saat masuk ke rumah.
Theresia memperkirakan sebelum berpraktek di klinik B 20, Atun terlebih dahulu membuka praktrek di rumah A 10. "Kami mencari dokumen penting yang bisa merujuk terhadap tersangka lain," tandas Theresia.
Saat ini polisi sudah menahan 9 tersangka yang ditangkap pada 26 Februari lalu diklinik nomer B 20. Selain Atun juga ditangkap dr. Agung Utomo, asisten dokter penjaga pintu, dua karyawan administrasi klinik dan 3 pasien. Saat ini semua tersangka ditahan di polsek Johar Baru.
Theresia berjanji akan menelusuri daftar nama-nama pasien yang menggunakan jasa Atun. "Kami akan mencoba melakukan tes DNA 6 janin yang telah ditemukan," tegasnya
Meski demikian Theresia mengakui ada kesulitan karena prakek ini sudah berjalan 10 tahun dan diduga bayi yang sudah dikuburkan mencapai ribuan orang.
MUSTAFA SILALAHI