Kepala Kepolisian Sektor Johar Baru Komisaris Theresia Mastail menduga Djunatun menderita gastritis gara-gara stres berada di dalam tahanan. Mengutip keterangan dokter dari Rumah Sakit Polri dr. Soekanto yang memeriksa Atun, Theresia menyebut asam lambung pemilik klinik aborsi itu naik drastis.
"Dia pusing dan lemas, kami akan membawa dia ke rumah sakit," ujarnya.
Gara-gara itu pula, kata Theresia, rencana pembongkaran "kuburan massal" di klinik Jalan Maisonette A 10, A12 dan pekuburan Kawi-Kawi ditunda.
Tak hanya sakit lambung. Atun, menurut Theresia, bahkan mencoba bunuh diri dengan seutas kawat. "Usaha itu gagal, dan dia mengaku stress berat, tak kuat dengan omongan tetangga," kata Theresia.
Agustinus Sodanding, pengacara Atun, mengatakan akan mencoba merawat kliennya di kantor polisi. Pasalnya, kondisi Atun teramat lemah. "Susah membawa dia ke rumah sakit," kata dia.
Atas alasan itu pula, Agustinus akan mengajukan penangguhan penahanan Selasa (3/3) besok.
FERY FIRMANSYAH