TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Gubernur Banten Muhammad Masduki menyesalkan Tangerang tersurat sebagai kabupaten dengan kasus flu burung tertinggi di Indonesia. "Dua puluh kasus positif flu burung di kabupaten ini," ungkapya di Le Dian Hotel Serang, Banten, Kamis (5/3).
Kasus yang tercatat sejak 2005 hingga sekarang sudah mencapai 30 kejadian positif flu burung dengan korban nyawa 27 orang. Masduki prihatin dengan situasi ini karena akan berimbas di sektor ekonomi baik pariwisata maupun investasi.
Menurut dia, Banten tercatat sebagai provinsi ketiga penderita flu burung terbanyak di bawah Jawa barat dan Jakarta. Pencegahannya, kata Masduki, telah dikerahkan 90 orang tim gerak cepat. "Tamiflu juga sudah tersedia hingga Puskesmas," imbuhnya.
Kepala Sekretariat Pengendalian Pilot Proyek Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsigaan Menghadapi Pandemi Influenza Departemen Kesehatan, Simanjuntak Gindo. menyatakan 20 persen dari 4,5 juta penduduk Tangerang berisiko flu berat yang berujung kematian jika terjadi pandemi. "Sekitar 30 persennya (300 ribu orang) akan meninggal tak lebih dari enam bulan," ucapnya.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Singapura menjalankan proyek Tangerang untuk penanggulangan flu burung selama tiga tahun dengan dana Rp 44 miliar. Gindo yang juga kepala sekretariat proyek ini menuturkan penyerapan anggaran sudah mencapai 40 persen sejak diluncurkan Juni 2007.
DIANING SARI