Sementara itu, dalam wawancara terpisah dengan Bloomberg di Jakarta, Dahlan Siamat, Direktur Kebijakan Keuangan Syariah Departemen Keuangan, rencana pemerintah menjual sukuk global tersebut akan dimulai tahun ini.
Indonesia memiliki aset lebih dari US$ 600 juta yang disediakan untuk mendukung penjualan sukuk global. Obligasi ini sangat unik lantaran harus didukung oleh aset atau uang tunai karena hukum Islam melarang sistem bunga.
Indonesia bulan lalu meluncurkan obligasi global senilai US$ 3 miliar dalam bentuk obligasi dolar, penjualan terbesar selama tahun ini. Penjualan obligasi dan pinjaman dari luar negeri tahun ini diharapkan dapat menolong pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menutupi defisit keuangan sebesar Rp 139,5 triliun, serta bisa meningkat pembelanjaan untuk proyek-proyek masyarakat.
Indonesia, yang merupakan negara muslim terbesar di dunia, sudah menjual sukuk di pasar dalam negeri, dan meraup pendapatan sekitar Rp 10,3 triliun dari dua bulan penjualan, Agustus dan Februari.
“Kami akan memonitor pasar," kata Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, di Jakarta. “Pasar masih dalam keadaan volatilitas. Pemerintah akan menjual sukuk global tahun ini sesuai rencana."
BOBBY CHANDRA