Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Resesi dari Milan

image-gnews
AP/Antonio Calann
AP/Antonio Calann
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tahun ini merupakan masa prihatin. Kondisi ini tecermin pada sejumlah perhelatan ashion week yang berlangsung di pusat-pusat kota mode dunia. Dampak krisis finansial pun kentara pada Milan Fashion Week pekan lalu. Biasanya pembukaan acara ditandai dengan hal-hal yang spektakuler. Namun kali ini, kemewahan nan gemerlap harus hilang tertiup angin resesi global.

Mario Boselli, Ketua Kamar Dagang Mode Nasional Italia, pun menyatakan bahwa kali ini, acara selaras dengan kondisi resesi global. Peserta juga menyusut 25 persen dibanding tahun lalu. "Tetapi, hal ini tidak menyurutkan semangat untuk tetap menggelar kegiatan tahunan ini kendati dengan pesta sederhana," ia menuturkan.

Seakan kompak dengan pernyataan Boselli, kesederhanaan pun dijunjung oleh para perancang dalam berkreasi. Gaya busana yang dipamerkan sungguh mencerminkan situasi resesi. Bahkan, terwakili di setiap jenis pakaian, seperti gaun, jaket, celana, sampai koleksi yang rada rumit seperti little black dress yang bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan.

Gelombang krisis finansial malahan membuat para perancang seolah ditantang untuk melahirkan koleksi yang tetap menggerakkan minat konsumen untuk berbelanja. "Saya tidak bisa tinggal diam, memang ada sedikit pengaruh yang membuat saya terkaget-kaget serta harus memikir ulang dan merencanakan sesuatu yang bisa mempengaruhi pembeli dan pelanggan tercinta saya," kata Giorgio Armani di sela-sela acara ini.

Perancang yang belum lama mendapat kecaman dari pelaku mode Roma ini diam-diam, tanpa bermaksud menyombongkan diri, menghadirkan busana wanita berkarakter maskulin. Dia merancang tuksedo yang dikemas lebih feminin. "Saya menyebut Moda Milanese berupa gaya aneka gaun hitam pendek sederhana,tapi tetap menyiratkan aura elegan. Saya menghadirkannya dengan bahan sutra dan velvet. Inilah gaun yang bercita rasa Italia yang sangat elegan bila dikenakan dengan jaket, baret, sarung tangan, dan pumps yang terbuat dari kulit," perancang berambut putih ini menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Domenico Dolce dan Stefano Gabbana kompak menyajikan adibusana gaun sederhana bertali satu dengan motif di bagian depan bergambar cetak wajah Marylin Monroe. Keduanya sepakat karakter Marylin Monroe dalam kehidupan pribadinya dan di panggung memiliki kekuatan. Sedangkan Versace menyajikan gaun berpotongan mantel lengan panjang warna biru yang terbuka di bagian dadanya. Dilengkapi sepatu hak agak tebal. Dia tidak dipilih sepatu tinggi berujung yang sering disimbolkan sebagai tingginya pencakar langit yang siap mencengkeram. Versace menampilkan karya sederhana dengan kemewahan berupa kenyamanan.

Tidak ketinggalan John Richmond yang menampilkan gaun emas menyilaukan mata yang terbuka di bagian punggung. John ingin menyajikan sesuatu yang berbeda seperti jaket ala Napoleon berwarna abu-abu dipadu dengan pantalon biru yang bisa dikenakan sebagai busana pesta di malam hari. Setelan itu dilengkapi sepatu bot hitam. "Saya yakin mereka yang mengenakan koleksi ini akan memancarkan aura percaya diri menghadapi situasi sulit," katanya.

Adapun Prada menyajikan setelan kemeja rok berbahan kulit warna oranye dengan permainan empat kancing menawan dan ikat pinggang sederhana. Pada bagian pundak kemeja diberi penekanan berupa bantalan lembut. Dipadu setelan rok sebatas lutut dalam potongan lurus yang terkesan elegan memikat. "Ada hal realistis yang harus dilakukan oleh perancang. Dalam situasi sekarang, saya berpikir sebagai keputusan tepat saya merancang karya seperti ini," ujarnya.

HADRIANI P | pelbagai sumber

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

4 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

12 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

17 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

21 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

32 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

50 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.