TEMPO Interaktif, Bandung: Seorang bocah berusia 11 tahun, Rima Andika alias Enong, dan pamannya Endang Sumarna (35) tewas terperosok ke dalam sumur tua sedalam lebih dari 15 meter di kampung Betah Desa Mandalahaji, Ciparay, Bandung, Jum'at (13/3) pagi.
Kedua jenazah baru berhasil diangkat dari sumur yang diduga mengandung gas berbahaya itu sekitar pukul 11.30 WIB dengan bantuan tim Gegana Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Dari pantauan di lokasi kejadian, kedua korban terperosok ke dalam sumur berdiameter sekitar 1 meter. Jasad Endang berhasil diangkat lebih dulu. Sekitar 15 menit kemudian Rima diangkat ke permukaan. Proses evakuasi menjadi tontonan ratusan warga sekitar.
"Jasad si anak terbenam dalam lumpur selutut, posisi pamannya berada di atas berupaya menolong si anak," ujar Brigadir Satu Sudrajat, anggota Gegana yang masuk ke dalam sumur, beberapa saat setelah berhasil mengevakuasi para korban, Jum'at siang.
Dia memperkirakan posisi korban di kedalaman sekitar 16 meter dari permukaan. Makin ke dalam diameter semur sedikit mengecil. "Di dalam tercium bau belerang yang diduga aroma gas beracun," katanya.
Meski mengenakan masker dan tabung oksigen, Sudrajat mengaku sempat agak lemas saat dalam sumur sehingga sempat beberapa kali minta diangkat ke permukaan. "Mungkin karena gas dalam sumur mempengaruhi stamina saya," katanya. "Selain juga karena kondisi sumur yang menyempit di dalam."
Rima adalah sulung dari tiga anak pasangan Ade Suherman dan Imas Endah. Sedangkan Endang adalah kakak dari Ade.
Saat proses evakuasi berlangsung Ade tampak syok berat. Ketika coba ditanya, Ade malah menatap kosong, tak mampu bicara.
Sementara itu, Nana (54) menuturkan cucunya, Rima, terperosok ke dalam sumur tua di depan rumahnya itu sekitar pukul 06.30. Saat itu Rima sedang cuci muka dengan air dari rumah di dekat sumur. Siswi kelas 4 SD Negeri Celak itu bersiap hendak ke sekolah yang letaknya tak jauh dari rumah.
"Saat itu tiba-tiba ibunya mendengar teriakan anaknya "Emak, emak, saya terperosok ke dalam sumur"," tuturnya. "Ternyata dia memang sudah ada jauh di dalam sumur."
Saat itu juga, Nana meminta bantuan warga untuk menolong cucunya. Nana dalah orang pertama yang turun ke dalam sumur untuk mengevakuasi sang cucu dengan menggunakan tambang dibantu warga.
"Tapi baru setengah jalan saya tidak kuat dengan udara dalam sumur,"akunya. Dia pun lalu meminta ditarik ke permukaan.
Endang, anak sulung Nana, kemudian turun ke dalam sumur menggantikan. Namun malang, Endang malah terjebak dalam sumur.
Nana menduga Endangpun tak kuat dengan udara dalam sumur. Setelah berhasil mengambil Rima, Endang akhirnya jatuh lagi ke dalam sumur.
"Kami yang di atas sudah menarik tali yang dipegang Endang, tapi baru beberapa saat terasa dia melepaskan tambang,"katanya.
Alhasil warga pun kemudian meminta bantuan ke Kepolisian Sektor Pacet.
Menurut Nana, sumur maut tersebut sebenarnya sudah ditutup lebih dari lima tahun lalu. Semula dalamnya sekitar 23 meter. "Dijejali tanah hingga padat, tapi entah kenapa sekarang ambles,"katanya.
Erick P. Hardi