"Saya dapat laporan dari Direktur Utama Pertamina (Karen Agustiawan), ternyata LNG Energi Utama masih memegang exclusive agreement (perjanjian eksklusif) pembangunan LNG itu dengan Pertamina dan Medco," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Senin (16/3), di Jakarta.
LNG Energi Utama merupakan perusahaan yang awalnya ditunjuk oleh Pertamina dan Medco untuk membangun kilang LNG Senoro. Namun, di tengah proses negosiasi, Mitsubishi Corporation memenangkan tender itu dan menguasai 51 persen kepemilikan perusahaan konsorsium PT Donggi Senoro.
LNG Energi Utama melihat ada kecurangan dalam proyek tersebut dan membawa masalah ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Perusahaan itu juga menduga Mitsubishi Corporation telah mencuri data sebagai referensi penetapan biaya produksi dan gas Senoro.
Menurut Purnomo, jika proses ini belum selesai, pihaknya tidak bisa mengeluarkan Kesepakatan Penunjukkan Penjualan. "Saya khawatir Badan Pengatur Migas nanti dituntut oleh LNG Energi Utama," ujarnya.
SORTA TOBING