TEMPO Interaktif, Semarang: Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta agar sekolah, terutama para guru, tidak melakukan praktek kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional April mendatang.
"Kalau sekolah mengajarkan kecurangan dalam UN sama saja meracuni para siswanya," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah Sudharto di Semarang, Selasa (17/3).
Sudharto meminta agar sekolah dan guru tidak melakukan terobosan atau jalan pintas yang bertujuan siswanya lulus semua dalam ujian nasional dengan nilai yang baik.
Menurut Sudharto, dalam pelaksanaan ujian nasional tiga tahun terakhir banyak sekali sekolah yang membentuk tim sukses untuk meluluskan para siswanya. Biasanya tim ini atas persetujuan para bupati/wali kota di masing-masing daerah. Tim itu bertugas memanipulasi atau memberikan jawaban soal ujian kepada para siswa di sekolah.
Sudharto mengatakan para kepala daerah sengaja membentuk tim sukses agar angka kelulusan siswa di daerahnya bisa tinggi dan lulus semua. "Karena kalau angka kelulusan siswanya rendah, maka dianggap tidak berhasil membangun daerahnya," kata Anggota Dewan Perwakilaan Rakyat Daerah ini.
Sudharto mengungkapkan, fenomana kecurangan dan ketidakjujuran dalam ujian nasional bagaikan fenomena gunung es. "Yang tampak hanya yang tertangkap, sedangkan yang lain tidak tampak," katanya.
Pemerintah akan menggelar ujian nasional tingkat SMA/sederajat pada 20-24 April 2009. Ujian nasional tingkat SMP/Madrasah Tsanawiyah/SMP Luar Biasa/sederajat akan digelar pada 27-30 April 2009 mendatang. Ujian nasional SMA Luar Biasa dan Ujian Nasional SMK akan digelar pada 20-22 April 2009 mendatang.
ROFIUDDIN