“Masyarakat sama saja membunuh 120 ribu bayi setiap tahun dan itu adalah masyarakat yang sakit,” begitu suara petisi dalam konferensi pers di Madrid oleh HazteOir.
Ahli Bioethics Monica Lopez Barahona, salah satu penandatangan petisi, mengatakan bahwa embrio tediri dari sel tunggal yang siap menjadi manusia. “Memperdebatkan masalah ini tidak bisa diterima karena tak lebih tak kurang kurang sel itu berpacu.”
Petisi ini diumumkan sehari setelah Gereja Katolik Spanyol mengumumkan kampanye anti aborsi yang menyalahkan pemerintah dengan menggelar poster mengkampanyekan perlindungan spesies binatang yang hampir punah lebih baik daripada bayi manusia.
Poster-poster yang menunjukkan gambar bayi disamping anak macan Iberian, yang merupakan binatang yang dilindungi di Spanyol, dengan tulisan “Lindungi Macan”. Sedangkan bayi manusianya ditulis “And me?”.
Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodirguez Zapatero, yang telah perang dengan gereja sebelumnya dengan mengijinkan pernikahan kaum gay, merencanakan menawarkan legalisasi proteksi yang lebih besar kepada wanita yang ingin aborsi dan prosedur dokter yang menanganinya.
“Sekarang juga kita adu argumentasi bukan ya atau tidak untuk aborsi. Sapnyol sebenarnya telah memperdebatkan sejak 20 tahun lalu. Ini hanyalah adaptasi dari legislasi kami dalam satu garis negara-negara Eropa yang secara berkelanjutan menginginkannya,” kata menteri Kesehatan Bernat Soria.
Spanyol telah memutuskan aborsi bukan tindakan kriminal pada tahun 1985 hanya untuk beberapa kasus, antara lain selama kehamilan di atas 12 minggu akibat perkosaan, kehamilan di atas 22 minggu dalam kasus sungsang dalam rahim, dan beberapa poin kehamilan yang bisa mengancam kesehatan fisik atau mental wanita.
Mayoritas aborsi di Spanyol dilakukan di klinik kecil dan ditengarai beresiko secara psikologis bagi kesehatan wanita.
AFP| NUR HARYANTO