Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djimanto mengatakan, pemadaman listrik menyebabkan kegiatan produksi berhenti total selama sehari. Pemadaman akibat gangguan pada sirkuit listrik yang berfungsi mengalirkan dari empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya. "Pemadaman berlangsung pada saat hari kerja, sekitar enam jam," kata Djimanto saat dihubungi Tempo, Rabu (18/3).
Jenis industri rumah tangga yang terganggu operasionalnya, menurut Djimanto, adalah garmen skala kecil, makanan dan minuman. Potensi kerugian diperkirakan mencapai empat persen dari produksi selama sebulan.
Akibat pemadaman listrik, lanjut dia, pengusaha terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk biaya lembur para pekerja, untuk menggantikan hari saat pemadaman terjadi. Pengusaha mesti mengejar produksi sesuai waktu dalam kontrak. "Perusahaan jadi dua kali membayar buruh karena pemadaman tak direncanakan," ujar Djimanto.
Meski demikian, Djimanto mengatakan kerugian ini sudah diprediksi dalam manajemen resiko perusahaan. Pasalnya, dalam kontrak antara perusahaan dengan PT PLN, tercantum bahwa kompensasi dari PLN hanya dapat diberikan apabila pemadaman terjadi pada waktu tertentu selama berturut-turut. "Ini memang sudah resiko," katanya.
NIEKE INDRIETTA