TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Malaysia berencana menawarkan pinjaman bagi tenaga kerja yang diberhentikan akibat resesi ekonomi global.
Sistem Jaminan Sosial Filipina menyatakan pinjaman itu bernilai maksimum 15.000 peso pada sekita 30.000 pekerja untuk masa pinjaman tiga tahun.
Kepala Sistem Jaminan Sosial Filipina, Romulo Neri mengatakan lembaganya kesulitan memberi pinjaman yang lebih besar karena pendapatan tahun lalu hanya 68,88 miliar peso sedangkan dana pensiun yang harus dibayar 67,95 miliar peso.
Sejak Oktober tahun lalu jumlah tenaga kerja yang diberhentikan mencapai 45.000 orang. Namun pemerintah mengkhawatirkan jumlah itu bisa meningkat hingga 800.000 orang sebelum ekonomi global pulih.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen
9 hari lalu
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen
ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.
2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital
29 hari lalu
2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital
Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.
Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?
31 hari lalu
Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.
Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?
33 hari lalu
Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?
Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?
Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras
42 hari lalu
Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras
Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.
Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja
50 hari lalu
Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja
Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.
Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International
56 hari lalu
Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International
Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.
Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY
59 hari lalu
Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY
Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.
Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus
24 Januari 2024
Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus
Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.
Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran
20 Januari 2024
Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran
Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.