TEMPO Interaktif, Berlin: Harapan sejumlah ilmuwan India dan Jerman untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya di dasar samudra tampaknya telah pupus. Eksperimen kontroversial dengan membuang ratusan ton pupuk besi ke Samudra Selatan tidak menunjukkan hasil sesuai dengan harapan. Dalam eksperimen ini, para ilmuwan itu memupuk satu kawasan samudra seluas 300 kilometer persegi dengan menumpahkan enam ton larutan besi ke dalam pusat sebuah pusaran air. Sesuai dengan perkiraan, pupuk menstimulasi pertumbuhan fitoplankton atau ganggang plankton kecil. Ketika merancang eksperimen tersebut, para ilmuwan berharap lonjakan pertumbuhan fitoplankton akan menyerap karbon dioksida di atmosfer, gas rumah kaca yang dianggap bertanggung jawab atas perubahan iklim. Ketika tumbuhan rendah ini mati, karbon dioksida akan ikut terbenam di dasar laut. Hasil eksperimen ternyata berbicara lain. Para ilmuwan dari National Institute of Oceanography (NIO), India dan Alfred Wegener Institute (AWI), Jerman, tidak memperhitungkan bahwa fitoplankton tersebut bakal dilahap zooplankton krustasea. "Proyek Lohafex telah memberi pemahaman baru tentang bagaimana fungsi ekosistem samudra," kata keterangan tertulis AWI yang dipublikasikan Senin lalu. "Tetapi studi itu memupus harapan tentang potensi Samudra Selatan untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar dari samudra dan menghambat pemanasan global." Dalam keterangan itu, AWI menyatakan proyek pemupukan besi sebelumnya jauh lebih sukses karena mereka menggunakan alga yang dilindungi oleh cangkang keras, tetapi tidak tumbuh subur di Samudra Selatan. Eksperimen ini adalah satu dari beberapa skema yang dinamai geo-engineering. TJANDRA DEWI| AFP
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia
29 Mei 2023
6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia
Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.
Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan
14 September 2022
Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan
Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.
Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?
3 Juni 2022
Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?
Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.
Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong
24 September 2021
Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong
Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.
Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?
31 Agustus 2021
Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?
Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?
Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?
31 Agustus 2021
Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?
Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?
Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara
20 April 2021
Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara
Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.
BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami
6 April 2021
BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami
BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.
Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming
18 Januari 2021
Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming
Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.
Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta
15 Oktober 2019
Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta
Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.