TEMPO Interaktif, Jakarta: Ratusan orang, Sabtu (28/3) pagi, berbondong-bondong melihat lokasi tanggul Situ Gintung yang jebol di Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Kendati dihalau petugas, mereka tetap memaksa masuk melalui berbagai jalan kecil dari rumah-rumah penduduk.
Petugas juga mengusir warga yang mencari barang-barang di bekas rumah mereka yang terhanyut diterjang air tersebut.
Di bekas areal pemancingan dan bekas pabrik tahu, warga berkumpul melihat petugas mencari korban yang belum ditemukan. Warga berdatangan melalui gang danau Gintung II dari Jalan Juanda Ciputat yang lalu lintasnya sudah macet sekitar satu kilometer.
Sutopo Purwonugroho, anggota tim Observasi Situ Gintung dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, mengatakan kondisi tanggul memang sudah retak dan terjadi rembesan air pada dasar tanggul yang jebol.
Desember tahun lalu, dia sudah melaporkan bahwa irigasi pada tanggul itu dalam kondisi bahaya. “Warga di bawah tanggul banyak yang tidak tahu. Mereka menganggap kondisi tanggul aman,” kata Sutopo.
Dua jenazah korban tragedi Situ Gintung ditemukan di kali Pesangrahan, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/3) pagi ini. Dengan penemuan tersebut, jumlah korban tewas bertambah menjadi 60 orang.
ELIK S