TEMPO Interaktif, Pnom Penh: Tentara Thailand dan Kamboja terlibat bentrok lagi sejak hari Jum'at pagi (3/4) di dekat vihara Preah Vihear yang berada di perbatasan kedua negara. Kedua belah pihak saling luncurkan roket ringan dan tembakan mesin. Sedikitnya 4 orang dikabarkan tewas. Kedua belah pihak mengklaim, lawannya yang telah memulai serangan terlebih dahulu.
Pihak Kamboja mengatakan mengeluarkan tembakan karena pasukan Thailand telah bergerak melewati perbatasan. Sedangkan pihak Thailang mengklaim mereka tengah melakukan penyelidikan atas terjadinya ledakan pada sebuah pertambangan di dekat wilayah konflik, dan kemudian ditembaki lawan. Kedua pihak pun terlibat dalam saling serang dengan tembakan otomatis dan meluncurkan granat.
Jurubicara pemerintah Kamboja, Khieu Kanharith, mengatakan 4 tentara Thailand telah tewas dalam bentrok itu dan 10 yang lain telah ditangkap. Sedangkan Kementrian Luar Negeri Thailand mengatakan hanya 1 orang tentara Thailand tewas, 7 orang terluka, dan tak seorangpun yang tertangkap musuh.
"Pertempuran telah berhentu. Dan kedua komandan pasukan di lapangan sedang berunding," ujar Mayor Nou Sarath ketika dikonfirmasi Sabtu.
Para pemimpin politik dari kedua negara, saling mengekploitasi konflik ini untuk isu nasionalisme dan patriotisme.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, selalu berkoar-koar akan turun langsung ke medan perang demi membela kehormatan negara untuk mempertahankan vihara yang telah puluhan jadi sumber konflik ini.
Sedangkan massa pendukung Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajive dari People Alliance for Democracy (PAD) sering melakukan rally massa di seputar wilayah konflik dengan mengkampanyekan bahwa lawan politiknya pendukung Thaksin Sinawatra sebagai tidak berpihak dalam membela wilayah ini.
Peradilan dunia telah mengakui kepemilikan vihara ini pada Kamboja pada tahun 1962, tetapi tetap tidak ada kepastian status kepemilikan tanah tempat vihara Hindu ini berdiri.
Konflik sekarang merupakan bagian dari rangkaian konflik yang pecah pertama kali akhir tahun lalu, setelah UNESCO menyetujui permohonan Kamboja untuk memasukkan nama vihara Preah Vihaer ini sebagai salah satu situs warisan dunia.
AP l WAHYUW