Menurut laporan yang dipetik dari Bloomberg, Rabu (15/4), pemerintah Indonesia akan membidik investor Timur Tengah, kata sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya.
Penjualan surat utang dan pinjaman luar negeri pada tahun ini diharapkan membantu keuangan pemerintahan President Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengatasi defisit anggaran belanja Rp 139,5 triliun dan merangsang pembelanjaan untuk sektor padat karya. Negara dengan populasi muslim terbesar di dunia ini pada Februari lalu menggaet US$ 3 miliar dari penjualan obligasi internasional konvensional.
Dahlan Siamat, Direktur Kebijakan Keuangan Syariah Departemen Keuangan, yang dihubungi Bloomberg hari ini belum bisa dimintai komentarnya. Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan juga belum dapat dihubungi.
HSBC Holdings Plc, Standard Chartered Plc, dan Barclays Plc akan mendukung Indonesia dalam menjual obligasi Islam pertama yang dikenal juga dengan Sukuk Ijarah.
BOBBY CHANDRA