Meskipun bank sentral selalu memperbaiki fitur pengamanan uang asli, kata Budi, pemalsu dengan cepat meningkatkan pula teknologi yang digunakannya.
Menurut Wakil Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Subagyo, pelaku memakai 8-14 tahap pembuatan uang palsu untuk mendapatkan hasil yang mendekati sempurna. "Mereka menggabungkan teknik sablon dan teknologi mutakhir," kata dia.
Uang asli dipindai lalu dicetak dengan proses separasi multiwarna. Kertas juga diberi pupuk fosfor agar menyala jika diletakkan di bawah sinar ultraviolet. Pelaku memalsukan intaglio, atau cetak timbul, dengan memberi bubuk khusus agar uang terasa kasar jika diraba.
Kepala Staf Harian Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu Landjar Sutarno berpendapat, untuk mencegah uang palsu, semestinya pemerintah membatasi, mendaftar, dan mengawasi mesin pencetak canggih maupun pencetak biasa. Selain itu, kesadaran masyarakat akan uang palsu perlu ditingkatkan. "Akses bagi masyarakat untuk melaporkan kasus atau informasi uang juga harus dipermudah," kata dia.
BUNGA MANGGIASIH