TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia memperkirakan jumlah uang palsu yang beredar bertambah selama masa pemilihan umum. Alasannya sederhana. "Sebab, jumlah total uang yang beredar selama kampanye juga meningkat," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Rochadi, Kamis (16/4).
Jumlah total uang yang beredar menjelang pemilihan umum memang biasa naik. Sepanjang masa kampanye lalu, katanya, peningkatannya berkisar di 10-20 persen.
Tapi Budi tidak tahu persis, dari 10 persen kenaikan itu, berapa banyak uang palsu yang beredar.
Yang jelas, persentase lembaran uang palsu yang beredar terus meningkat. Pada 2004, setiap sejuta lembar uang ditemukan tujuh lembar yang palsu. Pada 2007, naik menjadi delapan lembar. Tahun lalu, naik lagi menjadi sembilan lembar untuk setiap sejuta lembar.
BUNGA MANGGIASIH