Menurut sumber tersebut, negara terbesar di Asia Tenggara berencana menjual obligasi syariah yang juga dikenal sebagai sukuk itu senilai US$ 650 juta dengan imbal hasil (yield) 8,8 persen hingga 9 persen, kurang sedikit dari penawaran awal sebesar 9,25 persen.
Penjualan sukuk global ini diperkirakan akan mendorong penguatan rupiah, kata Emmanuel Ng, ekonom Singapura dari Oversea-Chinese Banking Corp, hari ini. Dia memprediksikan mata uang lokal itu akan diperdagangkan pada kisaran Rp 10.700 hingga Rp 10.850 hari ini.
Rupiah diperdagngkan lebih tinggi 1,8 persen ke level Rp 10.708 per dolar Amerika Serikat pada pukul 13.14 di Jakarta, kenaikan tertinggi setelah empat bulan lalu mencatat Rp 10,660. Rupiah sudah menguat 12 persen sejak 26 Februari saat Indonesia meraup US$ 3 miliar dari penjualan obligasi global konvensional.
BOBBY CHANDRA