Hasil penjualan tersebut lebih tinggi dibandingkan target awal penjualan menara yang dipatok pada harga Rp 380,22 miliar seperti yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham perusahaan pada Desember tahun lalu.
”Dari total nilai transaksi sebesar Rp 450 miliar, Bakrie Telecom akan mendapatkan dana bersih dari pembeli senilai Rp 390 Miliar. Sedangkan sisanya Rp 60 miliar akan diretensi oleh pembeli sebagai dana cadangan untuk perpanjangan masa sewa tanah/gedung yang ditempati menara telekomunikasi tersebut," ujar Rakhmat Junaidi, Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk pada siaran persnya, Selasa (21/4) di Jakarta.
Dana penjualan menara itu akan digunakan perseroan untuk belanja modal (capital expenditure) 2008 hingga 2010 yang nilai keseluruhannya mencapai US$ 600 juta atau Rp 6,42 triliun. Belanja modal tersebut sebagian didapatkan dari penerbitan saham senilai Rp 3 triliun yang telah dilakukan pada kuartal pertama 2008. Sisanya melalui skema vendor financing, kas internal perseroan, dan dari hasil penjualan menara ini.
BOBBY CHANDRA