Demikian dikatakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam acara pameran Inacraft di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4).
Ia juga mengakui, program ini memang bukan hal baru. Dua dekade lalu, katanya, pemerintah pernah melakukan gerakan cinta Indonesia. Namun, program dua dekade lalu itu sempat terhenti. Mari menegaskan, program kali ini tak akan bernasib sama.
"Ini program yang harus berkelanjutan selama beberapa tahun," katanya. Meskipun ada pergantian pemerintahan, lanjutnya, program juga akan tetap berlanjut. "Ini sudah ada sistemnya dimana kebijakan akan dilanjutkan pemerintah berikutnya," ujar Mari.
Pemerintah, kata dia, akan menjadi katalisator dalam program ini. Yakni melalui program penggunaan produk dalam negeri. Artinya, seluruh belanja pemerintah akan menggunakan produk dalam negeri.
Pemerintah mentargetkan 200 produk Indonesia memiliki merek internasional. Untuk itu pemerintah akan fokus pada produk dari industri makanan dan minuman, kreatif dan kerajinan, serta piranti lunak seperti animasi. "Kami targetkan produk itu bisa branding di dalam negeri dan kawasan Asia," kata Menteri Mari Elka.
Dalam pameran itu diluncurkan juga logo "100 persen Cinta Indonesia untuk kampanye "Cinta Indonesia". Program ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri di pasar domestik pasca penurunan permintaan luar negeri akibat krisis ekonomi global.
NIEKE INDRIETTA