"Kami bersepakat bukan hanya dalam pertemuan dwipihak ini menyangkut di sebelah timur kalimantan atau sebelah timur sabah dan sebelah barat sulawesi untuk diselesaikan melalui perundingan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjawab pertanyaan Tempo saat memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Istana Merdeka, Kamis (23/04).
Menurutnya, kedua negara telah memberikan mandat kepada masing-masing juru runding untuk melanjutkan perundingan itu. Pemerintah kedua negara, kata Yudhoyono, juga terus mendorong penyelesaian agar progressnya nyata dan terukur.
Yudhoyono berpendapat persoalan batas laut ini dapat diselesaikan dengan semangat yang baik sebagai sesama negara ASEAN dan sahabat dekat.
Kesempatan untuk mengeksplorasi sumberdaya alam di wilayah tersebut terutama minyak dan gas juga dibuka bagi Indonesia dan Malaysia untuk masa-masa mendatang. "Saya melihat ini suatu peluang yang bagus untuk terus merundingkan batas diantara kedua negara ini. Dengan demikian kita juga bisa melakukan pembangunan sumber daya kelautan atau sumber daya energi untuk kepentingan kedua bangsa," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Perdana Menteri Najib Razak. Ia mengharapkan persoalan tersebut tidak menggangu peningkatan hubungan bilateral RI dan Malaysia. "Juru runding kita akan bicara mencari kemajuan dari masa ke masa dan akhirnya bisa melahirkan keputusan politik yang akan kita buat pada massanya," katanya.
GUNANTO E S