Ia enggan mengatakan berapa tepatnya target yang dipasang perusahaannya, namun ia menyebutkan AIU telah membukukan pertumbuhan premi cukup baik di triwulan pertama 2009, yakni 18 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Blakeway mengungkapkan, pertumbuhan masih bisa terjadi karena AIU memiliki fundamental yang solid, antara lain proporsi portofolio dan distribusi yang lebih berimbang. Ia menyebutkan, sekitar separuh portofolio perusahaan adalah klien korporat, dan separuh lagi klien ritel. Dari sisi distribusi, perusahaan pialang menyumbang 64 persen, agen 24 persen, dan sisanya lain-lain.
Sepanjang 2008, jumlah polis AIU melonjak 40 persen ke 62 ribu polis, sedangkan nilai premi bersih AIU naik 26 persen menjadi RP 292 miliar. Perusahaan yang di 2007 mencatatkan rugi bersih Rp 11 miliar akibat banjir besar di awal tahun itu justru meraup laba bersih Rp 30 miliar pada 2008.
Berbeda jauh dengan induk usahanya, American International Group Inc (AIG), yang merugi bersih US$ 99,3 miliar di 2008 akibat krisis. Blakeway menuturkan, kondisi AIU yang jauh lebih baik itu disebabkan pengelolaan AIU terpisah dengan induknya, sementara klaim banjir 2008 juga tak sebanyak 2007, ketika banjir besar melanda Jakarta.
BUNGA MANGGIASIH