TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Perindustrian menyesalkan maraknya obral sepatu impor pada saat pemerintah gencar mempromosikan sepatu buatan nasional. "Seharusnya ada instrumen yang mengatur ini. Jangan ada pihak yang tiba-tiba memasukkan barang dengan harga murah," kata Anshari di Jakarta, Senin (27/4).
Departemen Perindustrian meminta Departemen Perdagangan mempertimbangkan membuat kebijakan yang mengatur hal ini. Sehingga diskon barang impor tidak mengganggu kampanye cinta produk Indonesia. Misalnya," Lewat instrumen safeguard," ujar Anshari.
Fenomena diskon sepatu impor yang terjadi beberapa waktu lalu di sebuah mal di Jakarta, bertepatan dengan hari peluncuran logo dan kampanye cinta produk Indonesia.
Menurut Anshari, sepatu yang didiskon tersebut bisa jadi sepatu sisa stok lama. "Kan sepatu itu tren musiman, kalau musim sudah lewat maka dijual murah," tuturnya.
Pekan lalu, sepatu bermerek Crocs yang harganya berkisar Rp500 ribu - Rp700 ribu per pasang, diobral Rp100 ribu per pasang di Senayan City. Sepatu Crocs merupakan merek yang lisensinya dipegang oleh Crocs Inc yakni perusahaan sepatu yang didirikan pengusaha George B. Boedecker Jf.
Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan sandal plastik yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan asal Kanada. Saat ini Crocs memiliki sejumlah pabrik subkontrak di beberapa negara termasuk China.
NIEKE INDRIETTA