TEMPO Interaktif, Jakarta: Kota Sentani, Jayapura, hari ini Kamis (30/4), dilaporkan telah kembali ke kondisi normal. Setelah kemarin, Rabu (29/4), sempat dalam kondisi mencekam dan lumpuh, akibat pengaruh peristiwa protes yang dilakukan para tentara anggota Batalyon 751 Wirajayasakti, Sentani, yang melakukan protes atas kebijakan komandannya terhadap penanganan jenazah temannya, Pratu Joko S, yang meninggal karena sakit.
Kemarin sore, Panglima Komando Daerah XVII Cendrawasih, Mayor Jendral TNI AY Nasution, turun langsung ke lapangan untuk meredakan ketegangan dan telah menyelesaikan masalah.
Protes prajurit terhadap komandannya ini bermula ketika teman mereka, Pratu Joko S, personel Kompi E Yonif 751 Wirajayasakti yang bertugas di perbatasan Papua Nugini meninggal, Minggu (26/4), akibat sakit. Pihak keluarga meminta jenazah dipulangkan ke Kota Nabire, tetapi pihak batalyon Infanteri 751 Jayapura kekurangan biaya untuk mengirimkan jenazah ke keluarganya di Nabire.
Protes sempat membuat tegang Kota Sentani karena para tentara sempat melepaskan tembakan ke udara secara beruntun selama beberapa menit. Warga ketakutan dan lari menyelamatkan diri mendengar bunyi senjata. Dilaporkan tidak ada korban yang jatuh.
Sejak pagi tadi, kondisi Kota Sentani dilaporkan telah kembali dalam kondisi normal, dan para tentara telah kembali ke tugasnya.
WAHYUW