Menurut Wakil Ketua Lembaga Kerja Sama Tripartit Provinsi Banten Riden, peringatan hari buruh tahun ini dialihkan kepada kegiatan bakti sosial. Keputusan itu diambil setelah ia bersama serikat lain yang tergabung dalam LKS Tripartit melakukan rapat internal. "Kami ingin, peringatan hari buruh tahun ini menjadi berbeda dengan donor darah penanaman sekitar 1000 pohon di kawasan industri," ujar Riden.
Riden menjelaskan aksi tersebut akan dihadiri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigadir Jenderal Rumiah, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Dondy Kumando Soedirman, dan Danrem 064 Maulana Yusuf Banten Letkol (inf) Syahiding.
Sedikitnya, sekitar 1.000 buruh yang tergabung dalam sejumlah serikat akan hadir. Mereka antara lain dari, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI),Serikat Pekerja Kimia Energy Pertambangan (SP KEP), SP Tekstil Sandang dan Kulit, serta Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten.
Wakil Ketua DPD Serikat Buruh Nasional (SPN) Provinsi Banten Puji Santoso menyatakan, pembatalan rencana aksi itu karena ada penolakan dari sejumlah serikat buruh di tingkat kabupaten/kota, dengan alasan masih banyak persoalan buruh yang krusial yang belum diselesaikan oleh bupati/walikota. "Makanya, apabila kita melakukan aksi di kantor Gubernur kurang tepat," kata Puji.
Meski aksi di Kantor Gubernur dibatalkan, Serikat Pekerja Nasional di kabupaten/kota tetap akan melakukan unjukrasa di kantor bupati/walikota. Rencananya, aksi SPN Kabupaten Serang di depan kantor Bupati melibatkan 1.000 buruh yang dilibatkan dan sekitar 50 orang akan mendatangi kantor Walikota Serang untuk audiensi.
MABSUTI IBNU MARHAS