“Hanya sebagian saja yang mempekerjakan buruh delapan jam sehari, namun penjaga toko masih banyak yang bekerja mulai pukul 08.00 hingga pukul 21.00 WIB,” kata Yudi Fajar, Koordinator Perhimpunan Rakyat Pekerja Komite Kabupaten Sleman, Jumat (1/5).
Beberapa elemen pekerja seperti Perhimpunan Rakyat Pekerja, Serikat Pekerja Carrefour Indonesia, melakukan aksi damai di depan Plaza Ambarukmo Yogyakarta. Mereka melakukan orasi dan melanjutkan perjalanan ke arah perempatan Tugu Yogyakarta untuk bergabung dengan buruh lain. Mereka melakukan aksi untuk memperingati hari Buruh sedunia yang jatuh pada hari ini 1 Mei.
Menurut Yudi, para buruh dan pekerja di Indonesia masih mengalami ketakutan terhadap ancaman pemutusan hubungan kerja akibat krisis global. Selain itu, hak-hak pekerja belum sepenuhnya dipenuhi oleh para pengusaha seperti upah uang tidak sesuai upah minimum, belum adanya cuti hamil, tidak ada upah lembur serta intimidasi terhadap para buruh dari pengusaha.
“Sampai Maret kemarin ada 37 perusahaan di Yogyakarta yang telah mem PHK 533 karyawan,” kata dia.
Seratusan buruh yang menggelar aksi tersebut juga menuntut mendapatkan keamanan dan kepastian pekerjaan dengan menghapus outsourching yang dinggap membelenggu pekerja. “Buruh harus dilibatkan dalam mengontrol perusahaan dalam bentuk yang disepakati secara demokratis,” kata Yudi.
MUH SYAIFULLAH