Lebih dari separuh perusahaan di bursa Standard & Poors 500 telah melaporkan kinerja keuangan mereka di kuartal pertama. Sebanyak 65 persen di antaranya mengalahkan perkiraan para analis. Namun secara keseluruhan, hasilnya masih 30 persen di bawah kinerja kuartal pertama tahun lalu.
"Ini buruk, tapi tidak seburuk yang kami sangka," kata Bob Doll, Kepala Investasi di sebuah perusahaan manajer investasi BlackRock seperti dikutip Associated Press, Minggu (3/5).
Di sektor teknologi, Apple Inc mencatat peningkatan laba perusahaan sebesar 15 persen dari penjualan iPhone. Laba Google Inc naik sembilan persen pada kuartal pertama tahun ini akibat pemotongan biaya. Namun kenaikan pendapatan perusahan mesin pencari terbesar itu sangat kecil sejak menjadi perusahaan terbuka.
Doll mencatat, di luar bursa, peningkatan kinerja kebanyakan perusahaan disebabkan pengurangan biaya. Dengan kata lain, kinerja keuangan ditopang oleh pengurangan karyawan dan penutupan toko ketimbang peningkatan penjualan.
Sementara perusahaan-perusahaan penerbangan terbesar di Amerika Serikat membukukan kerugian di kuartal pertama tahun ini, meski tak seburuk perkiraan analis. AMR Corp, induk usaha American Airlines, merugi US$ 375 juta. Namun low-cost carrier seperti JetBlue dan AirTran berhasil memperoleh laba.
Maskapai penerbangan tertolong oleh harga bahan bakar yang jauh lebih murah dibandingkan harga tahun lalu. Namun jumlah penumpang yang lebih sedikit membuat pendapatan menurun. Ada pula maskapai yang merugi akibat melakukan lindung nilai terhadap harga bahan bakar.
Sektor perbankan mencatat peningkatan kinerja yang paling mencolok. Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co membukukan laba setelah pada kuartal keempat tahun lalu merugi.
AP | DESY PAKPAHAN