Menurut dia, dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun ini, Mandiri masih melanjutkan opsi menerbitkan obligasi. Maka penerbitan obligasi bisa langsung dieksekusi kalau perseroan membutuhkan pencadangan dana dan kondisi pasar mendukung. Hanya saja, ia belum bisa menyebutkan nilai obligasi yang mungkin diterbitkan. "Nilainya sangat tergantung pasar," tuturnya.
Ia menyebutkan, saat ini penerbitan obligasi dolar akan lebih mahal dibanding obligasi rupiah. Tapi ia buru-buru mengatakan, "Bukan berarti kami pasti menerbitkan obligasi rupiah. Pilihannya masih dijajaki."
Pahal menambahkan, untuk menerbitkan obligasi, persiapannya memakan setidaknya dua hingga tiga bulan. Ia mengatakan Mandiri kini juga belum menunjuk penasihat keuangan untuk keperluan tersebut.
BUNGA MANGGIASIH