Menurut Aburizal, sampai akhir 2008 telah disalurkan KUR senilai Rp 12,8 triliun. Sampai hari ini jumlahnya baru mencapai Rp 13,8 triliun. "Jadi jumlah pertambahannya dalam tiga bulan pertama hanya mencapai Rp 900 miliar dan ini perlu mendapat perhatian," ucapnya.
Padahal pemerintah mentargetkan penyaluran KUR pada tahun ini mencapai Rp 20 triliun. Presiden, kata Aburizal, menginstruksikan kepada Menko Kesra dan Menko Perekonomian untuk segara mengecek persoalan yang dihadapi dalam penyaluran program tersebut.
Aburizal menambahkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk program KUR sudah mencapai 5,6 persen. Namun, dengan rasio modal terhadap risiko penjaminan (gearing ratio) sebanyak sepuluh kali maka NPL 5,6 persen dinilai masih tetap aman.
Program Kredit Usaha Rakyat dinilai sangat penting untuk membantu permodalan pengusaha mikro dan kecil. Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk menggalakkan kembali program tersebut.
GUNANTO E. S.