Target Rp 2,5 triliun, setara dengan 26,2 persen dari total kredit Rp 9,6 triliun di 2008, diakuinya terbilang kecil daripada pertumbuhan kredit tahun lalu. Pada 2008, Bank Ekspor mencatatkan pertumbuhan pembiayaan jauh lebih tinggi, yakni 49,7 persen atau Rp 3,2 triliun. Menurut Arifin, krisis finansial membuat semua bank realistis menetapkan targetnya, dan lebih berhati-hati menyalurkan kreditnya.
Ia mengatakan, proporsi kredit tak bakal banyak berubah dari posisi tahun lalu. Pada 2008, mayoritas kredit Bank Ekspor dikucurkan ke sektor perindustrian, yakni 56,8 persen atau Rp 5,4 triliun. 12,1 persen untuk pertanian, 8,2 persen bagi perdagangan, 7,9 persen untuk pertambangan, dan sisanya bagi kredit lain-lain.
BUNGA MANGGIASIH